BPTI UNISA mengucapkan selamat menjalankan Puasa Ramadhan 1437 H mulai tanggal 6 Juni 2015 M
Penjelasan Hisab (sumber: http://www.muhammadiyah.or.id/muhfile/download/Maklumat_Ramadan_1437%20-%20RESMI%281%29.pdf)
Data dan kesimpulan sebagaimana dimuat dalam Hasil Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang merupakan lampiran dari Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah didasarkan pada ‘hisab hakiki’ dengan kriteria ‘wujudul-hilal’. Hasil perhitungan tersebut, khususnya mengenai terbenam Matahari dan tinggi Bulan menggunakan marjak Yogyakarta dengan koordinat: lintang (I�) = -07 48′ dan bujur (I�) = 110 21′ BT. ‘Hisab Hakiki’ adalah metode hisab yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya Matahari dan Bulan faktual (sebenarnya). Gerak dan posisi Bulan dalam metode ini dihitung secara cermat untuk mendapatkan gerak dan posisi Bulan yang sebenarnya dan setepat-tepatnya sebagaimana adanya. Adapun ‘wujudul-hilal’ adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pada saat Matahari terbenam, Bulan belum terbenam. Dengan perkataan lain, Bulan terbenam terlambat dari terbenamnya Matahari berapapun selisih waktunya. Dengan istilah geometrik, pada saat Matahari terbenam posisi Bulan masih di atas ufuk berapapun tingginya. Untuk menetapkan tanggal 1 bulan baru Kamariah dalam konsep hisab hakiki wujudul-hilal terlebih dahulu harus terpenuhi tiga kriteria secara kumulatif, yaitu:
- sudah terjadi ijtimak (konjungsi) antara Bulan dan Matahari,
- ijtimak terjadi sebelum terbenam Matahari, dan
- ketika Matahari terbenam Bulan belum terbenam, atau Bulan masih berada di atas ufuk.
Apabila ketiga kriteria tersebut sudah terpenuhi maka dikatakanlah ‘hilal sudah wujud’ dan sejak saat terbenam Matahari tersebut sudah masuk bulan baru Kamariah. Sebaliknya apabila salah satu saja dari tiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka dikatakanlah ‘hilal belum wujud’ dan saat terbenam Matahari sampai esok harinya belum masuk bulan baru Kamariah, bulan baru akan dimulai pada saat terbenam Matahari berikutnya setelah ketiga kriteria tersebut terpenuhi.
- Ijtimak jelang Ramadan 1437 H terjadi pada hari Ahad Legi, 5 Juni 2016 M pukul 10:01:51 WIB.
- Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (I�= -07 48′ dan I�=110 21′ BT) = +04 01′ 58” (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
- 1 Ramadan 1437 H jatuh pada hari Senin Pahing, 6 Juni 2016 M.
One reply on “Selamat Ramadhan 1437 H”
[…] Selamat Ramadhan 1437 H […]