Dakwah Pada Komunitas Kepentingan
Komunitas ‘Kepentingan’ merupakan kelompok khusus yang secara alamiah membentuk lingkungan pergaulan sosial tertentu yang dipersatukan oleh kepentingan khusus. Di antara komunitas kepentingan ialah: Majelis Taklim, Jamaah Taswuf,Komunitas Blood for Life, dan yang mengundang kontroversi ialah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transjender) yang perlu menjadi sasaran dakwah Muhammadiyah.
Kecenderungan bersosialisasi masyarakat acapkali dilatarbelakangi oleh adanya kesamaan kepentingan dengan orang lain. Akibat kesamaan tersebut pembentukan komunitas menjadi lebih mudah dan menjadi nyaman bagi anggotanya. Hal ini pun dijumpai dalam masyarakat saat ini yang membentuk komunitas berdasarkan adanya kepentingan bahkan misi dari latarbelakang berkomunitas tersebut. Dapat dijumpai komunitas Majelis Taklim yang banyak berkembang di kota-kota besar lintas profesi dan strata sosial. Komunitas lainnya ialah jamaah atau kelompok-kelompok tasawuf yang menyeruak di tengah-tengah gemerlap kehidupan kota dan haus akan spiritualitas baru yang non-verbal. Terdapat pula Komunitas Blood for Life, komunitas yang terbentuk untuk menjaring donor darah untuk didistribusikan kepada yang membutuhkan, kepada korban terdampak bencana alam yang membutuhkan uluran bantuan, dan kepada yang memerlukan sebagai bentuk kepeduliaan dan sikap kemanusiaan terhadap sesama.
Selain itu saat ini perlahan tapi pasti muncul komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transjender) yang hadir menuntut kebebasan dan apa yang mereka sebut sebagai hak untuk menentukan orientasi seksual yang menuntut hak untuk dikaui oleh publik dan negara.
Strategi Dakwah
Muhammadiyah memiliki otoritas dan kapabilitas untuk mendampingi komunitas yang memiliki kepentingan khusus ini. Program yang dapat dilakukan adalah Tabligh bi-lisan, yakni memberikan ceramah yang aktual-kontekstual hingga bisa menyentuh kesadaran komunitas pada jalan Ilahi yang haq, yang modelnya harus dikemas secara cerdas sesuai pendekatan ‘-ala ‘uqulihim’ melalui paket-paket tabligh yang mencerahkan dan mengubah perilaku mereka. Penampungan dan distribusi ZIS, beasiswa pendidikan, paket kesehatan dan santunan sosial bagi anggota komunitas yang tidak mampu, atau melalui pendampingan dan advokasi, pemberdayaan ekonomi serta pendidikan keterampilan kerja bagi yang memerlukannya.
Dengan program-program tersebut, diharapkan komunitas ‘kepentingan’ ini atas dapat mengalami perubahan perilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam yang luhur
(sumber: http://www.muhammadiyah.or.id/muhfile/download/Buku%209-Model%20Dakwah%20Pencerahan.pdf)
Kesimpulan
“dapat mengalami perubahan perilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam yang luhur” mengindikasikan bahwa LGBT tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang luhur
One reply on “Model Dakwah Pencerahan Komunitas LGBT”
[…] Model Dakwah Pencerahan Komunitas LGBT […]