Categories
Pengumuman

Fussilat 53

Bukti Adanya Allah

We will show them Our signs in the universe and within themselves until it becomes clear to them that this ˹Quran˺ is the truth. Is it not enough that your Lord is a Witness over all things? (Fussilat 53)

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fussilat 53)


What we did not experience, but the prophet’s companions did:

Apa yang kita tidak alami, tetapi sahabat Nabi mengalaminya:

The Romans have been defeated in a nearby land. Yet following their defeat, they will triumph within three to nine years. The ˹whole˺ matter rests with Allah before and after ˹victory˺. And on that day the believers will rejoice at the victory willed by Allah. He gives victory to whoever He wills. For He is the Almighty, Most Merciful. (Ar Rum 2-5)

611–623 Persians gradually conquer Syria, Palestine (614), Egypt (621) and Rhodes (622) and enter Anatolia
625 Ar Rum 2-5 was revealed
627 The outnumbered Romans defeat Persian at Nineveh
629 Persian withdraw from all occupied territories

Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu, bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. (Ar Rum 2-5)

611–623 Persia secara berangsur-angsur menaklukkan Syria, Palestina, Mesir dan Rhodes, serta memasuki Anatolia
625 Ar Rum 2-5 diturunkan
627 Pasukan Romawi yang kalah jumlah mengalahkan Persia di Nineveh
629 Persia mundur dari semua daerah kekuasaan

Fun Fact

The bee is mentioned in Quran Chapter 16. In fact, Chapter 16 of the Quran is named “An-Nahl” (The Bee), and bees basically have 32 chromosomes (16 pairs) for females and 16 chromosomes for males.

Fun Fact: The Bee (An Nahl)
https://bptsi.unisayogya.ac.id/fussilat-53/ 2023-12-15 06:04:18
  • Bee
  • Lebah

The bee is mentioned in Quran Chapter 16. In fact, Chapter 16 of the Quran is named “An-Nahl” (The Bee), and bees basically have 32 chromosomes (16 pairs) for females and 16 chromosomes for males.

Verses 68 and 69 specifically talk about the bee and its role, describing how Allah inspired the bee to build its hives in mountains, trees, and structures, and to eat from various fruits to produce honey, which is described as having healing properties.

In verse 69 there is a line: “There emerges from their bellies/her (two) bellies (buṭūnihā) a drink (honey), varying in colors, in which there is healing for people”.

The word “بُطُوْنِهَا” (buṭūnihā) is an Arabic word. Here’s a breakdown:
بُطُوْن (buṭūn) is the plural of بَطْن (baṭn), which means belly or abdomen. هَا (hā) is a feminine singular possessive pronoun meaning her or its (referring to a feminine noun). So, buṭūnihā means “their bellies” or “her bellies” (if referring to multiple bellies belonging to a single feminine entity).

The use of “buṭūnihā” in this verse has led to various interpretations and discussions, particularly in the context of scientific compatibility with the Quran:

  1. Referring to multiple “stomachs” of a single female bee: Some interpretations highlight that “butuniha” (plural bellies, singular female pronoun) could subtly indicate that a single female bee has multiple internal compartments or “stomachs.” As we discussed, bees do indeed have two main internal compartments that function like stomachs: the honey stomach (crop) for nectar storage and the midgut for digestion. This is seen by some as a scientific marvel mentioned in the Quran long before modern biology.
  2. Referring to the bellies of the “bees” (plural, feminine grammatical gender): Other interpretations argue that “An-Nahl” (The Bees) is a collective noun, and while the pronoun “ha” is grammatically singular feminine, it can refer back to the collective plural “bees.” In this view, “butuniha” means “from their (the bees’) bellies,” acknowledging that honey comes from the collective effort of many bees, each with its own internal system. The use of feminine grammatical forms for the verbs preceding “butuniha” (like “kuli” – eat, and “usluki” – follow) also points to the female worker bees, which are indeed the honey producers.

Both interpretations highlight the Quran’s precision in language and its alignment with scientific facts discovered much later, particularly regarding the female bee’s role in honey production and its unique digestive system.

Fact:
The female bees foraging for nectar and pollen, then converting nectar into honey through a process of regurgitation and fanning to reduce water content. Female worker bees, like all honey bees, have two main “stomachs” that are distinct in their function. The male bees primary purpose is to mate with the queen. They do not collect nectar or pollen, do not produce honey, and do not have stingers. They are often larger than worker bees.

Lebah disebutkan dalam Al-Quran Surat ke 16. Bahkan, Surat 16 Al-Quran diberi nama “An-Nahl” (Lebah), dan lebah pada dasarnya memiliki 32 kromosom (16 pasang) untuk betina dan 16 kromosom untuk jantan.

Ayat 68 dan 69 secara khusus berbicara tentang lebah dan perannya, menggambarkan bagaimana Allah mengilhami lebah untuk membangun sarangnya di gunung, pohon, dan bangunan, dan memakan berbagai buah untuk menghasilkan madu, yang digambarkan memiliki khasiat penyembuhan.

Dalam ayat 69 terdapat kalimat: “Dari perut lebah-lebah/perut-perut (dua perut) lebah betina (buṭūnihā) keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia”.

Kata “بُطُوْنِهَا” (buṭūnihā) adalah kata dalam bahasa Arab. Berikut uraiannya:
بُطُوْن (buṭūn) adalah bentuk jamak dari بَطْن (baṭn), yang berarti perut atau abdomen. هَا (hā) adalah kata ganti kepemilikan tunggal feminin/betina yang berarti dia atau miliknya (merujuk pada kata benda feminin). Jadi, buṭūnihā berarti “perut lebah-lebah” atau “perut-perut lebah betina” (jika merujuk pada beberapa perut yang dimiliki oleh satu entitas betina).

Penggunaan “buṭūnihā” dalam ayat ini telah menimbulkan berbagai penafsiran dan diskusi, khususnya dalam konteks kesesuaian ilmiah dengan Al-Quran:

  1. Mengacu pada beberapa “perut” seekor lebah betina: Beberapa penafsiran menyoroti bahwa “butuniha” (jamak perut, kata ganti tunggal perempuan) dapat secara halus menunjukkan bahwa seekor lebah betina memiliki beberapa kompartemen internal atau “perut.” Seperti yang telah kita bahas, lebah memang memiliki dua kompartemen internal utama yang berfungsi seperti perut: perut madu (tembolok) untuk penyimpanan nektar dan usus tengah untuk pencernaan. Hal ini dipandang oleh sebagian orang sebagai keajaiban ilmiah yang disebutkan dalam Al-Quran jauh sebelum biologi modern.
  2. Mengacu pada perut “lebah” (jamak, jenis kelamin gramatikal feminin): Penafsiran lain berpendapat bahwa “An-Nahl” (Lebah) adalah kata benda kolektif, dan sementara kata ganti “ha” secara gramatikal feminin tunggal, ia dapat merujuk kembali ke bentuk jamak kolektif “lebah.” Dalam pandangan ini, “butuniha” berarti “dari perut mereka (lebah),” yang mengakui bahwa madu berasal dari usaha kolektif banyak lebah, masing-masing dengan sistem internalnya sendiri. Penggunaan bentuk tata bahasa feminin untuk kata kerja sebelum “butuniha” (seperti “kuli” – makan, dan “usluki” – mengikuti) juga menunjuk pada lebah pekerja betina, yang memang merupakan penghasil madu.

Fakta:
Lebah betina mencari nektar dan serbuk sari, kemudian mengubah nektar menjadi madu melalui proses regurgitasi dan pengipasan untuk mengurangi kadar air. Lebah pekerja betina, seperti semua lebah madu, memiliki dua “perut” utama yang fungsinya berbeda. Tujuan utama lebah jantan adalah untuk kawin dengan ratu. Mereka tidak mengumpulkan nektar atau serbuk sari, tidak menghasilkan madu, dan tidak memiliki sengat. Mereka sering kali lebih besar dari lebah pekerja.

Let’s Think / Mari Berfikir

After optics, waves, and other technologies have been invented; what we experience now, but the prophet’s companions didn’t, maybe not even our grandfathers:

Setelah teknologi optik, gelombang dan lainnya ditemukan; apa yang kita alami, tetapi sahabat Nabi tidak mengalaminya, bahkan kakek kita mungkin juga tidak mengalaminya:

He created you ˹all˺ from a single soul, then from it He made its mate. And He produced for you four pairs of cattle. He creates you in the wombs of your mothers ˹in stages˺, one development after another, in three layers of darkness. That is Allah—your Lord! All authority belongs to Him. There is no god ˹worthy of worship˺ except Him. How can you then be turned away? (Az Zumar 5)

Dia menciptakan kamu dari seorang diri, kemudian Dia jadikan darinya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Az Zumar 5)

And indeed, We created humankind from an extract of clay, then placed each ˹human˺ as a sperm-drop in a secure place, then We developed the drop into a clinging clot, then developed the clot into a lump ˹of flesh˺, then developed the lump into bones, then clothed the bones with flesh, then We brought it into being as a new creation. So Blessed is Allah, the Best of Creators. (Al Mu’minun 12-14)

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu lalu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (Al Mu’minun 12-14)

˹He is the One˺ Who created seven heavens, one above the other. You will never see any imperfection in the creation of the Most Compassionate. So look again: do you see any flaws? (Al Mulk 3)

Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? (Al Mulk 3)

Indeed, in the creation of the heavens and the earth and the alternation of the day and night there are signs for people of reason. ˹They are˺ those who remember Allah while standing, sitting, and lying on their sides, and reflect on the creation of the heavens and the earth ˹and pray˺, “Our Lord! You have not created ˹all of˺ this without purpose. Glory be to You! Protect us from the torment of the Fire… (Ali Imron 190-191)

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka…” (Ali Imron 190-191)

Do the disbelievers not realize that the heavens and earth were ˹once˺ one mass then We split them apart? And We created from water every living thing. Will they not then believe? (Al Anbiya 30)

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air, Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Al Anbiya 30)

We also showed Abraham the wonders of the heavens and the earth, so he would be sure in faith. When the night grew dark upon him, he saw a star and said, “This is my Lord!” But when it set, he said, “I do not love things that set.” Then when he saw the moon rising, he said, “This one is my Lord!” But when it disappeared, he said, “If my Lord does not guide me, I will certainly be one of the misguided people.” Then when he saw the sun shining, he said, “This must be my Lord—it is the greatest!” But again when it set, he declared, “O my people! I totally reject whatever you associate ˹with Allah in worship˺. (Al An’am 76-78)

Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.” Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, “Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.” Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku, ini lebih besar.”Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” (Al An’am 76-78)

However, all technological achievements produced by humans relating to themselves (DNA, cloning, Artificial Inteligence, etc), universe, and its contents have limits.

Namun, semua pencapaian teknologi yang dihasilkan manusia berkaitan dengan dirinya (DNA, kloning, kecerdasan buatan, dll) serta alam semesta beserta isinya ada batasnya

They ask you ˹O Prophet˺ about the spirit (soul). Say, “Its nature is known only to my Lord, and you ˹O humanity˺ have been given but little knowledge.” (Al Isra 85)

Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan, melainkan sedikit”. (Al Isra 85)


Did every single things in details, from atoms (or smaller) to the observerable universe (or bigger), happen by chance? The key word is “impossible, unless”, that is, it is impossible for all of this to happen, unless Allah created it.

Apakah setiap hal secara detail, mulai dari atom (atau yang lebih kecil) hingga alam semesta yang dapat diamati (atau lebih besar), terjadi secara kebetulan? Kata kuncinya adalah “mustahil, kecuali”, artinya semua itu tidak mungkin terjadi, kecuali Allah yang menciptakannya.

So, know ˹well, O  Prophet,˺ that there is no god ˹worthy of worship˺ except Allah. And seek forgiveness for your shortcomings and for ˹the sins of˺ the believing men and women. For Allah ˹fully˺ knows your movements and places of rest ˹O people˺. (Muhammad 19)

Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu. (Muhammad 19)

https://docs.google.com/presentation/d/1BFRAC0CIR6AHZJ6TCEmw1nqCwAgbyDczPQrU63uNtJw

By basit

Biro Pengembangan Teknologi Dan Sistem Informasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.